Selasa, 05 Mei 2009

MENGENAL WARNA DIRI DENGAN AURA SINTESA

Apakah Aura Itu ?
Meski hampir setiap orang pernah mendengar istilah Aura ini, namun tidak setiap orang dapat memahami apa itu Aura. Sesungguhnya setiap individu tidak pernah bisa lepas dengan yang namanya Aura ini, sebab dalam kehidupan sehari-hari seluruh aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat berhubungan erat dengan kapasitas aura dalam diri individu yang bersangkutan. Seacara umum istilah Aura dapat diartikan sebagai medan energi atau emanasi tidak kasat mata yang mengelilingi segala sesuatu yang ada dalam kehidupan.
Istilah Aura berasal dari bahasa Yunani avra yang berarti riang gembira. Energi-energi yang mengalir melalui aura kita memantulkan kepribadian, gaya hidup, pemikiran-pemikiran dan perasaan-perasaan yang kita alami. Dengan jelas pancaran Aura dari seseorang akan dapat menggambarkan keadaan mental, jasmani dan batin kita.
Grahita Indonesia & Aura Sintesa.
Lembaga Psikologi Terapan Grahita Indonesia di bawah kepemimpinan Bapak Eko Budhi Purwanto, MM.,Psi telah mempelopori pemeriksaan Aura Sintesa yang diperuntukkan bagi masyarakat luas. Berbagai elemen masyarakat telah menggunakan jasa pemeriksaan Aura Sintesa ini untuk mengungkap data-data psikologis, data-data potensi diri, data problematika hidup dan bahkan sampai pada data psiko organik ( data gangguan fisik yang disebabkan oleh adanya permasalahan secara psikologis).
Bagi sebagian masyarakat mungkin masih mengalami kesulitan bagaimana melakukan analisa psikologis yang dihubungkan dengan masalah Aura ini. Namun, Grahita Indonesia telah mengembangkan metode PMPO ( Projective Multi Phases Orientation), untuk melakukan analisa psikologis dan analisa Aura Sintesa ini. Metode PMPO adalah metode analisa psikologis yang menggunakan data garis (basic line sources) sebagai bahan utama dari analisanya.
Secara sederhana Bapak Eko budhi memberikan sedikit beberapa gambaran dari Aura Sintesa ini, diantaranya adalah :
1. Kelenjar Pituitari. Kelenjar ini yang akan berfungsi menggerakan dorongan hidup menjadi bentuk stabil dan bijaksana. Kelenjar ini diperoleh dari proses kerja sintesis tubuh manusia dengan warna ungu dalam kehidupannya.
Peristiwa yang berhubungan dengan kekalutan jiwa, kebingungan, dan ketidakjelasan akan menyerap banyak unsur warna ungu ini dalam tubuh mansusia. Apabila hal ini berlangsusng dalam kurun waktu yang cukup lama, maka dapat menimbulkan dekresi secara drastis. Peristiwa dekresi ini akan mengganggu kelenturan gerak urat syaraf, sehingga individu yang bersangkutan menjadi mudah stress, traumatic dan lain sebagainya.
2. Kelenjar Pineal. Kelenjar ini berfungsi meningkatkan dorongan untuk lebih memperhitungkan secara cermat, efektif dan efisien sebelum seseorang individu melangkah menjalankan aktivitasnya. Kelenjar pineal juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya prediksi pada individu yang bersangkutan. Kelenjar pineal diperoleh dari hasil proses sintesis tubuh dengan sinar warna indigo dalam kehidupannya.
Permasalahan hidup yang berhubungan dengan kekecewaan, rasa frustrasi akan menyerap warna indigo ini didalam tubuh manusia, sehingga dapat menimbulkan dekresi kelenjar pineal ini pada diri seseorang individu. Dekresi pada kelenjar pineal ini akan menyebabkan terganggunya daya konsentrasi dan mimimnya kemampuan kerja prediksi seseorang.
3. Kelenjar Tiroid. Kelenjar ini diperlukan oleh manusia untuk membangun dorongan untuk berkomunikasi dengan individu lainnya. Kelenjar Tiroid ini akan berfungsi meningkatkan kemampuan linguistik verbalistik dan kemampuan intrapersonalnya. Proses kerja sisntesis tubuh dengan warna biru akan merangsang bangkitnya kelenjar tiroid dalam tubuh manusia.
Permasalahan hidup yang berhubungan dengan komunikasi dan masalah-masalah sosial akan banyak menguras warna biru ini dalam tubuh manusia, sehingga dapat menimbulkan dekeresi pada kelenjar ini. Hal ini berdampak terhadap rendahnya nilai kesadaran sosial, dan pada kasus-kasus tertentu dapat menimbulkan individu tersebut menjadi sangat egosentris.
4. Kelenjar Timus. Kelenjar Timus ini sangat diperlukan oleh manusia untuk menumbuhkan perasaan tenang dan damai. Apabila seseorang tidak memiliki kelenjar timus secara cukup, maka dapat memunculkan perasaan perasaan tidak aman, dan bisa juga dalam batas-batas tertentu dapat menimbulkan perasaan takut yang berlebihan terhadap sesuatu yang tidak jelas. Kelenjar timus ini diperoleh manusia dari proses kerja sintesa tubuh dengan warna hijau.
Permasalahan hidup yang berhubungan dengan kesedihan hati yang berkepanjangan, gejolak emosi yang mendalam, serta persoalan-persoalan yang berkaitan dengann tekanan perasaan akan sangat menguras warna hijau di dalam tubuh individu tersebut.
5. Kelenjar Adrenalin. Kelenjar ini sangat diperlukan manusia untuk menumbuhkan dorongan untuk bergerak dan melakukan aktivitas dan agar manusia mampu berpikir secara rasional. Apabila seseorang individu mengalami dekresi pada kelenjar ini maka akan dapat menimbulkan individu yang bersangkutan menjadi malas berfikir, gampang patah semangat, dan tidak memiliki motivasi berprestasi (achievement motivation) secara baik. Kelenjar adrenalin ini diperoleh tubuh hasil kerja sintesa tubuh dengan warna kuning.
Permasalahan hidup yang berhubungan dengan persaingan dan kegagalan usaha dapat menguras warna kuning ini dari di dalam tubuh.Apabila hal ini terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama, maka juga dapat menimbulkan adanya gangguan pada fungsi kerja hati dan limpa.
6. Kelenjar Sub Adrenal. Kelenjar ini dibutuhkan agar manusia memiliki dorongan untuk bertanggung jawab dan hidup dalam hubungan yang harmonis. Kelenjar ini diperoleh dari hasil kerja sintesa tubuh dengan warna orange.
Permasalahan hidup yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan biologis dan kebutuhan-kebutuhan ekonomis dapat menimbulkan dekersei pada kelenjar ini. Akibat yang ditimbulkannya adalah individu yang bersangkutan menjadi relatif mengabaikan norma/ melanggar aturan, teledor dan gampang lupa.
7. Kelenjar Testes atau Kelenjar Ovum Ovarium. Kelenjar ini diperlukan oleh manusia untuk menumbuhkan perasaan vitalitas di dalam diri individu yang bersangkutan. Kelenjar ini diperoleh dari hasil proses kerja sintesa tubuh dengan warna merah.
Permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kekerasan, agresifitas dan kemarahan dapat menyerap warna merah di dalam diri individu tersebut. Apabila hal ini terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama, maka dapat menimbulkan perasaan tidak sehat, loyo, tidak bergairah, dan gampang marah.
Sesungguhnya masih banyak lagi yang berhubungan dengan warna-warna aura tubuh ini, meski tidak semuanya saya postingkan pada kesempatan ini, mudah-mudah dapat memberikan gambaran.
Apabila pembaca merasa perlu untuk mendapatkan penjelan secara detail tentang aura sintesa ini, pembaca dapat menghubungi para konselor-konselor terdekat yang ada di kota Anda.
Fisslinger dalam bukunya "Aura Mastery" menguraikan ada beberapa warna pancaran aura yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukannya. Warna-warna tersebut adalah :
1. Warna Merah Tua ( Deep Red) . Seorang individu dengan memiliki warna dasar ini memiliki beberapa karakteristik umum, seperti memiliki kekuatan fisik prima, pekerja keras, orientasi ke aksi, realisitis, vitalitas tinggi, sangat membumi dan kondisi overaktif.
2. Warna Merah ( Red ). Secara umum istilah Aura diartikan sebagai
Se

5 komentar:

  1. Luar biasa pak, Assesment psikologi ternyara ada yang sehebat itu yach....

    BalasHapus
  2. Ya Pak Bregas,mudah-mudahan ini menjadikan gairah dunia psikologi di Indonesia.

    BalasHapus
  3. Pak, semua luar biasa... hanya kalau bisa tulisannya yang lebih singkat bisa enggak? Mengingat blogspot ini kan tidak berhalaman sepeti general website. Btw,... all is very best....

    BalasHapus
  4. setelah dapat di lihat melalui prose aura synthesa saya jadi lebih banget..percaya diri pak, walaupun sebelumnya saya suka juga mempelajari aura dari orang lain. kini saya yang dipelajari.

    BalasHapus
  5. Maaf saya mau konsultasi tentang anak saya... Boleh saya minta no tlp atau alamat...

    BalasHapus